Cirebon, Tak Sekedar Kerupuk Udang

Cirebon, identik dengan udang. Kota dengan simbol berupa Udang bungkuk ini, jika kita telusuri lebih jauh sebenarnya memiliki keunikan dan kekhasan kuliner lain yang patut kita coba. Kota ini berada di pesisir jawa dan merupakan kota yang berbatasan langsung dengan Jawa Barat dan Jawa Tengah, hal ini menjadikan Cirebon sebagai kota transit yang selalu ramai.
Berbagai Cirebon memiliki karakter kuat sebagai , hal ini ditandai dengan keberadaan peralatan tradisional yang melengkapinya sebagai ciri khas cita rasa Nusantara.
Gentong dan Daun Jati
Sajian wajib yang perlu kita cicipi saat berkunjung ke adalah “Empal Gentong”. Makanan ini sebenarnya hampir mirip dengan soto berkuah santan, hanya saja proses memasaknya cukup unik, dengan menggunakan gentong tanah liat yang dimasak diatas arang. Empal gentong terdiri dari campuran daging (empal) dan jerohan sapi dimasak dengan santan kental berbumbu kunyit, kemiri, ketumbar, laos dan salam hasilnya adalah citarasa gurih dan nikmat, amat lezat jika disantap dengan lontong.
“Nasi Jamblang”. Nasi putih pulen yang dibungkus dengan daun jati muda, memiliki aroma khas yang harum, nasi yang terbungkus jati ini bisa awet bertahan selama 24 jam. Nasi jamblang dikemas dalam porsi yang tidak banyak, hanya sekepalan tangan. Anda bisa mengambil 2-3 bungkus nasi jika ingin puas menikmatinya bersama sederet menu wajib seperti: ikan asin jambal, semur daging, perkedel kentang, aneka telur dari yang disate hingga didadar, aneka gorengan, dan yang paling unik adalah blekutak (cumi yang dimasak bersama tinta hitamnya). Yang membuat orang ketagihan dengan nasi jamblang sebenarnya adalah, sepincuk sambal gorengnya berupa irisan cabai merah goreng berbumbu manis dan pedas, sangat nikmat.
Ada pula “Nasi Lengko”, nasi yang bertabur tahu goreng, kucai, taoge rebus ditaburi bawang goreng kemudian disiram dengan sambal kacang. Biasa disajikan hangat dengan pelengkap sate kambing khas Cirebon.
Ingin menikmati sajian dengan nama yang terdengar tidak lazim,” Sate Kalong”. Sajian satu ini bukan berasal dari daging kalong (kelelawar) sungguhan. Sate ini menggunakan daging kerbau, atau sapi hanya saja karena dijualnya malam hari maka dinamai sate kalong.
Menginginkan sesuatu yang pedas dan gurih namun tidak ingin merasa terlalu kenyang? “Tahu Gejrot” adalah sebuah pilihan. Potongan kecil tahu goreng yang disajikan diatas piring tanah, di gejrot dengan ulekan bumbu yang terdiri dari bawang, cabe rawit dan gula.
Jangan lupa dari semua menu khas Cirebon, semuanya akan terasa lebih nikmat jika disantap sambil ditemani dengan secangkir teh poci hangat, lengkapi juga dengan serba kriuk dari Kerupuk Melarat (krupuk yang digoreng dengan pasir) Kerupuk Lambak (kulit sapi) atau Kerupuk Udang yang tentunya menjadi trademark . Selamat bersantap!

Welcome to my City